Saturday, November 8, 2014

Dia Yang Biasa Saja dan Aku Yang Lebih

Sudah dua tahun aku meninggalkan aktivitas blogging.
Kadang ingin kembali blogging, tapi kebiasaan menunda dan menunda adalah satu titik lemah yang belum dapat lepas dari sifat ku.

Tak apalah untuk waktu yang telah berlalu, tak ada guna jika hanya untuk disesali.
Setidaknya aku dapat pelajaran dari - seorang yang biasa saja -  yang atas kegigihannya menekuni - kegiatan kecil - bisa merubah peruntungannya 'from nothing to something'.

Iri aku, - dia yang biasa saja - memiliki semangat dan tekad yang melampaui jauh diatas semua keterbatasannya, sehingga bisa mencapai level sekarang. Mengapa - aku yang lebih - tidak bisa?

Ternyata - aku yang lebih - hanya sebatas teori dalam kamusku sendiri, dan selalu membanggakan bayang-bayang kelebihan adalah prakteknya. Sementara - dia yang biasa saja - selalu tahu bahwa dia hanya wong cilik yang harus berubah jika tidak mau punah.

Kini setelah beberapa kurun waktu berlalu, semua serba terbalik. Kau semakin rendah diri bagai padi yang semakin padat berisi, sementara aku semakin pongah dengan kesombongan yang kosong. 

Mungkin benar andai dulu aku pernah menjadi guru kamu, aku hanya berdiri di depan karena aku tahu lebih dulu, bukan karena aku lebih pandai dari kamu. Sekarang, aku yang harus berguru, ngangsu kawruh sebanyak-banyaknya pelajaran dari kamu. Memang kamu bukan ST, SE, SPd, S.Kom tapi lebih dari itu, kamu adalah Sarjana Kehidupan yang sesungguhnya.

Terimakasih Guru, kau ajarkan aku untuk berubah.

No comments:

Post a Comment